Senin, 22 Oktober 2012

Arti Sahabat

Saat aku mulai mengerti tentang hidup
Aku butuh tumpahan rasa
yang sudi menerimaku apa adanya
Saat mata memandang
hingga lelah dan terpejam
segalanya terasa indah
dengan kehadiran seorang sahabat
Saat bahagia aku kan tertawa bersamanya
menjalani hari-hari penuh senyum bersamanya
namun saat terluka
Aku akan berlari dalam gelap
karena aku malu membaginya
dan tak ingin menjadi beban baginya
Meski rapuh aku tak ingin hancur
Aku harus tetap hidup demi s’mua mimpiku.

Senin, 15 Oktober 2012

Ulang Tahun


 
Hari ini saya ulang tahun. Usia saya genap 50.
Saya duduk membaca di bawah jendela,
matahari sedang mekar berbunga.
Seorang bocah muncul tiba-tiba,
memetik kembang uban di kepala saya.

Ya, hari ini saya ulang tahun ke-50.
Tahun besok saya akan ulang tahun ke-49.
Tahun lusa saya akan ulang tahun ke-48.
Sekian tahun lagi usia saya akan genap 17.
Kemudian saya akan mencapai usia 9 tahun.

Pada hari ulang tahun saya yang ke-9
saya diajak ayah mengamen berkeliling kota.
“Hari ini kita akan dapat duit banyak.
Ayah mau kasih kamu sepatu baru.”

Karena kecapaian, saya diminta ayah
duduk menunggu di atas bangku
di samping tukang cukur kenalan ayah.
“Titip anakku, ya. Tolong jaga dia baik-baik.
Akan kujemput nanti sebelum magrib.”

Sebelum magrib ia pun datang.
Tukang cukur sudah pulang. Anaknya hilang.

“Ibu tahu anak saya pergi ke mana?”
tanyanya kepada seorang perempuan penjaga warung.
“Dia pakai baju warna apa?”
“Dia pakai celana merah.”
“Oh, dia dibawa kabur tukang cukur edan itu.”

Sampai di rumah, ia lihat anaknya
sedang duduk membaca di bawah jendela.
Kepalanya gundul dan klimis,
rambutnya yang subur dicukur habis.
“Ayah pangling dengan saya?” bocah itu menyapa.

Lama ia terpana sampai lupa bahwa uang
yang didapatnya tak cukup buat beli sepatu.
Gitar tua yang dicintanya terlepas dari tangannya.
“Anakku, ya anakku, siapa yang menggunduli nasibmu?”